Tuesday, May 8, 2007


Tengah malam, hujan seperti disiram dari surga ke bumi. deraaaass sekali.
sesekali malaikat kecilku mengeliat dan kembali tenang setelah mendapat pelukku.
jam 4.30am dengan malas aku harus tetap bangun, mandi dan bebenah sebelum berangkat kerja.
sambil ber-make up kupandangi terus malaikatku dan tak hentinya aku mengucap syukur pada Tuhan telah dititipi seorang yang benar-benar membuat hidupku berarti.
Dia mengeliat lagi, ku letakkan make up ku.. dan kembali memeluknya.
setelah dia tenang, kulepas lagi pelukannya dan kembali dengan bedak, lipstik dlsb.
setelah aku puas dengan hasil riasku, kulihat dimas mengeliat lebih lama, dan kali ini matanya terbuka..... buru-buru aku tiarap di bawah kasur berharap dia nggak melihat kalo aku sudah rapi dan siap berangkat kerja.
Hilang sudah harapanku keluar kamar, pintu kamar masih terkunci... bila aku membukanya pasti dia akan melihatku dan akan menangis.

Aku menyerah, dan kembali ke kasur lagi untuk memeluknya. kulihat rona bahagia di mukanya. dan matanya tak kembali terpejam... malah semakin tajam memandangku.
dengan manja dia memelukku, berharap aku tak meninggalkannya pergi.

"Dimas kepanasan ya.....(padahal pagi itu masih ada sisa2 hujan, tetap saja membuat dia berkeringat) bunda nyalakan kipas angin dulu ya..... "
Dia mengangguk, saat itu kuambil kesempatan untuk membuka pintu kamar.. berharap aku bisa melarikan diri keluar.
kembali aku peluk dimas, tapi matanya tak lagi bisa terpejam.
"Dimas, Bunda ambilkan air putih ya"
aku mulai mencari cari alasan supaya bisa meninggalkan dia,,.,
"Dimas mau ikut.....minta gendong ya....."
apa boleh buat..... aku harus menggendongnya ke Dapur... dengan otak yang tetap berpikir keras, alasan apa lagi yang aku buat supaya aku bisa berangkat kerja tanpa membuatnya menangis.
Di dapur, dia melihat sale pisang yang ibu buat.... aku tawarkan ke dia... tp ternyata dia lebih ingin mencicipin soup jamur kesukaannya......
"ya udah.. bunda ambil mangkok dulu ya...."
tp aku nggak menuju ke rak piring, aku mengendap2 ke pintu samping supaya bisa meninggalkannya.
mungkin karena lama aku tak kembali, dimas mencariku......
"Bunda..... dimas ikut bunda..." dia mendekatiku sampe di pintu.
ku urungkan niatku membuka pintu, dengan perasaan yang campur aduk.
aku sangat benci pagi seperti itu, dimana aku harus meninggalkan malaikat kecilku dengan tangisnya untuk tugasku.
aku sudah kelihangan akal, pasti dia akan marah sebentar lagi.

"Dimas... Bunda berangkat kerja dulu ya....." kataku dengan pelan...
"iya......nanti sole dimas jemput bunda ya...."
ha???????? aku tertegun sekali dengan kalimat nya yang bijaksana itu.
3 tahun lebih dia selalu tidak pernah mau melepasku kerja, dan pagi ini??????
langsung kupeluk dia, dan dia balas pelukkanku dengan erat.
"Bunda hati-hati kerja ya....."
"Terima kasih Tuhan...........Kau selalu memberi apa yang tak pernah terpikirkan olehku"

Aku tak pernah meminta Tuhan untuk membuat malaikat kecilku rela kutinggal kerja, mungkin aku berpikir itu pekerjaan sepele yang Tuhan kerjakan.
namun selama ini memang aku tak pernah memita.
selama aku di percaya menjadi Bunda seorang malaikat kecil, aku tak pernah berdoa supaya dia mau berbesar hati dengan waktuku untuk kerja.
dan pagi ini dia telah menunjukkan kemandiriannya....
terima kasih Tuhan,............... ingin rasanya aku berlutut dan mencium kakiMu
Mujizat yang kau tunjukkan padaku pagi ini membuat aku harus semakin tergantung padaMu.

tak hanya perkara besar yang Kau hiraukan....
tapi perkara yang mungkin kecil dihadapanMu,
Kau selalu menjadikan segala sesuatu indah bagiKu.

Thank You JESSUS.......
 
posted by Devi Sindu at 7:02 AM

1 Comments:


At May 9, 2007 at 3:17 AM, Blogger Harno Leonardus

ehm....a very nice experience. I like your story. Keep writing and bless you!